Minggu, 04 Juni 2017

Subnetting



Subnetting 



Apa itu Subnetting ??
            Subnetting adalah teknik memecah jaringan / network menjadi bebrapa bagian (subnetwork) yang lebih kecil. Subnetting ini dapat dilakukan pada IP kelas A, B, dan C, dengan melakukan subnetting kita akan menciptakan bebrapa jaringan tambahan akan tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada didalam tiap jaringan tersebut.
Apa Tujuan Melakukan Subnetting ??
1.      Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork ( Membagi satu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
2.      Menempatkan suatu host, apakah sudah berada dalam suatu jaringan atau tidak.
3.      Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
4.      Penggunaan IP address yang lebih efisien.
Apa keuntungan menggunakan Subnetting ??
1.      Menyederhanakan administrasi dengan bantuan router, jaringan yang lebih kecil sehingga  mudah dikelola dan lebih efesien.
2.      Perubahan jaringan internal tidak berdampak pada jaringan diluar.
3.      Keamanan jaringan yang lebih baik.
4.      Sebagai pembatas lalu lintas jaringan. dengan bantuan router dan subnetting lalu lintas data dalam jaringna diminimumkan.
Bagaimana Proses Melakukan Subnetting ??
1.      Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnetmask.
2.      Menentukan jumlah host per subnet.
3.      Menentukan jumlah subnet yang valid.
4.      Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.
Perhitungan Dalam Subnetting
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara yaitu binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24. Penjelasanya adalah bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Kenapa bisa seperti ?maksud /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.